dibagian atas candi berbentuk sebuah batu tumpuk yang biasa di gunakan oleh beberapa orang untuk menaru bunga-bunga sesaji. dan yang unik dari
candi ini ialah candi ini dipercaya sebagai candi untuk menyembah nyiroro kidul. persepsi tersebut di kaitkan dengan arah candi yang menuju ke selatan. berbeda dengan bangunan candi lainnya.
Beliau mempunyai beberapa anak buah, namun satu di antara anak buahnya itu terdapat gadis yang sangat cantik, yaitu Daruwati. Tanpa di sadari Pangeran Dipokusuma jatuh hati kepada Daruwati. Mereka saling mencintai sampai akhirnya Daruwati hamil. Pangeran Dipokusuma ingin menikahi Daruwati, akan tetapi tiba tiba terdengar berita bahwa Daruwati adalah anaknya yang telah lama hilang.
Beliau sangat kaget dan merasa sangat malu terhadap apa yang telah di lakukannya. Akhirnya beliau pergi jauh meninggalkan Daruwati. Daruwati pun tak tahu kemana perginya Pangeran Dipokusuma. Beberapa bulan kemudian ada berita yang mengabarkan bahwa Pangeran Dipokusuma meninggal karena bunuh diri. Karena itulah candi ini belum terbentuk seluruhnya dan baru terbangun dua tingkat candi di atas bukit mata air dan di atas pohon- pohon besar. (sumber: gembirowati blogspot)
dinding candi mempunyai ukiran balok bertanda plus/tambah dengan beberapa batu cadas di gunakan sebagai penyusun keharmonisan bentuk, kemungkinan karna susahnya membuat pahatan relief di situs
candi ini.
medan untuk menuju situs candi ini cukup susah dijalani, sebab jalan pada ruas menuju bukit tempat dimana
candi ini berada jalannanya terbut dari batu cadas belum lagi terdapat tanah-tanah basah dan becek yang membuat warga dan pengunjung yang hendang mengunjungi situs candi ini perlu berhati-hati untuk bisa sampai di situs candi ini.
http://nyariwatu.blogspot.com/2011/06/candi-gembirowati.html