Situs Batujaya terletak di dua desa Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum daerah pantai utara Jawa Barat. Situs Batujaya merupakan gundukan tanah berisi sisa bangunan bata, yang oleh penduduk setempat disebut Unur. Hingga tahun 1999 tercatat sebanyak 26 unur yang berindikasi ke arah bangunan candi.
Tujuan penelitian ini terutama mengkaji masalah bentuk bangunan, fungsi bangunan, candi batujaya,kerawang, dan pendukung budaya pada masa bangunan itu berfungsi. Untuk mencapai tujuan penelitian, langkah penelitian berjalan sebagaimana metode penelitian arkeologi.
Langkah-langkah tersebut diurai dalam identifikasi, analisis bentuk, serta mencari pola persebaran candi-candi di wilayah Batujaya dan Cibuaya. Selain itu dilakukan pula penjabaran mengenai latar keagamaan atau kepercayaaan masyarakat pendukungnya pada saat bangunan itu berfungsi sebagai sarana upacara mereka.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pilihan penempatan situs secara ekologis sangat mungkin karena kelangkaan air tawar, dan secara geomorfologis karena menghidari banjir.
Dalam analisis bentuk bangunan data bantu berupa analogi karya sastra Jawa Kuna dan beberapa data prasasti memperlihatkan kesesuaian bahwa sisa bangunan mengacu kepada sebuah patirthan. Kemudian daripada itu, mengingat besar dan luasnya lahan serta banyaknya candi yang mungkin akan banyak lagi ditemukan pada masa mendatang, situs Batujaya sangat mungkin merupakan sebuah kompleks percandian yang menjadi pusat upacara (ceremonial centre).
Sementara itu, situs Cibuaya sampai saat ini hanya ditemukan 6 buah candi yang jelas menunjukkan kehinduannya (Saiwa). Dan untuk sementara ini dapat diasumsikan bahwa situs Cibuaya adalah sebuah parahiyangan, sementara candi mana yang dianggap sebagai prasada, apakah candi Cibuaya I (Lemah Duwur Lanang) dapat dianggap sebagai prasada ? Penelitian di masa mendatang tentunya akan memberikan jawaban yang lebih memuaskan.