Namun, batu yang masih ada sana kini tinggal tiga buah.
Kondisi batu masih baik, terdapat relief setengah badan dengan keadaan bagian muka hancur, buah dada menonjol, sikap tangan ditekuk di bawah buah dada dengan membawa kuncup padma.
Pada telinga terdapat hiasan anting-anting dan fragmen relief garuda. Batu pertama, berada di kaki sisi timur sebelah kanan pintu masuk. Batu ini berukuran panjang 85 cm, lebar 30 cm dan tebal 43 cm. Batu ini merupakan motif pinggir awan, berbebtuk tiga formasi melengkung dengan bagian tengah berukuran paling besar.
Batu kedua, merupakan fragmen Garuda. Batu ini terletak di kaki sisi timur sebelah kiri pintu masuk. Benda tersebut berukuran panjang 62 cm, lebar 49 cm dan tebal 23 cm. Kondisi batu sudah sangat aus, namun bagian sayap yang tersisa menggambarkan tokoh burung Garuda. Batu ketiga, terletak di kaki sisi barat sebelah kanan pintu masuk. Batu ini memiliki ukuran panjang 44 cm, lebar 34 cm dan tebal 16 cm.
Benda tersebut merupakan fragmen arca burung Garuda. Fragmen ini sebagian sudah patah. Tetapi, dilihat dari bagian kepala dan sedikit bahu serta sayap kanan dan kiri, batu itu menggambarkan sebagai Garuda dengan julut terbuka dan di atasnya terdapat guci Amerta.
Candi ini berada di tengah-tengah perkampungan penduduk dan berdampingan dengan kuburan kampung. Beberapa bagian batu pada candi ini tampak keropos, karena proses alam. Namun, di balik kerusakan itu, Candi Dermo masih menampilkan sisa-sisa keindahannya.
Candi Dermo sedang dalam perencanaan akan di renovasi. Beberapa potongan kertas dengan kode-kode angka tampak tertempel dibeberapa bagian candi. Sebenarnya candi ini sudah pernah direnovasi pada jaman penjajahan belanda, namun renovasi yang dilakukan nampaknya merubah wajah candi, karena lebih bersifat mempertahankan candi dari keruntuhan daripada upaya menyusun ulang badan candi.