• Candi Indonesia
  • Gunung Padang
  • Peradaban
  • Serba Serbi
  • Wisata
  • Blog Utama

SDN 1 SUKAMERANG

candi candi, budaya,wisata, objek wisata'


  • Home
  • JABAR
  • JATENG
  • JATIM
  • JOGJA
  • Dropdown Menu ▼
    • SUMATERA
    • KALIMANTAN
    • BALI
    • INDIA
    • KAMBOJA
  • Blog

Kamis, 11 April 2013

Home » candi di jawa tengah » Candi Cetho Jenawi Gunung Lawu

Candi Cetho Jenawi Gunung Lawu

  den mpuh     Kamis, 11 April 2013
Candi Cetho
terletak di Dusun Cetho, Desa Gumeng, Kecamatan Ngargoyoso sebelah barat lereng Gunung Lawu pada ketinggian 1.400 meter diatas permukaan air laut. Candi ini dibangun pada abad ke-15, merupakan peninggalan pemerintahan Majapahit yang dominan dengan corak Agama Hindu. Laporan ilmiah mengenai candi ini pertama kali ditulis oleh Van de Vlies pada tahun 1842.

Candi Cetho terdiri dari 9 trap (teras) yang bentuknya memanjang dengan gapura pada tiap tingkatannya. Memasuki trap pertama berupahalaman candi yang berada pada posisi paling luar. Dari halam candi ini kita bisa melihat panorama indah dengan pandangan lepas kearah matahari tenggelam. Pada trap kedua kita akan menjumpai petilasan Ki Ageng Krincing Wesi yang merupakan leluhur masyarakat Dusun Cetho. Pada trap yang ketiga dapat kita jumpai relief bebatuan diatas permukaan tanah yang menggambarkan nafsu biologis manusia berupa phallus (alat kelamin pria) dengan panjang lebih dari 2 meter.

Disebelah kanan dan kirinya terdapat lambang kerajaan Majapahit sebagai penunjuk masa pembangunan candi. Memasuki trap ke empat kita akan menemui sebuah relief yang menggambar kan kisah perjuangan manusia yang ingin melepaskan diri dari malapetaka (Sudhamala). Pada trap yang kelima dan ke enam terdapat bangunan berupa pendopo yang biasa dipakai untuk upacara keagamaan. Naik ke teras ke tujuh dapat kita temui arca Sabdopalon dan Nayagenggong abdi dalem sekaligus penasehat spiritual Prabu Brawijaya. Memasuki trap berikutnya terdapat arca phallus Kuntobimo yang melambangkan kesuburan dan disebelahnya terdapat arca Prabu Brawijaya, melambangkan suri tauladan sebagai raja yang berbudi luhur dan dipercaya sebagai utusan Tuhan di muka bumi. Trap kesembilan adalah teras utama tempat memanjatkan do’a berupa kubus berukuran 1,5 meter.


Berdasarkan kondisi saat reruntuhan mulai diteliti, candi ini memiliki usia yang hampir sama dengan usia Candi Sukuh. Jalan menuju ke Candi Cetho saat ini telah diperbaiki namun medan yang berat dan menanjak masih cukup memberatkan bagi kendaraan yang menuju kesana. Melalui jalan yang berkelok-kelok diantara hijaunya kebun teh yang luas membentang menjadi keasyikan tersendiri saat perjalanan sambil menikmati indahnya panorama kaki Gunung Lawu.
By den mpuh at 05.21
Labels: candi di jawa tengah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Memuat...

Popular Posts

  • Misteri Candi Cetho, Candi Sukuh dan Candi Penataran
  • Piramida Raksasa di dalam Bukit di Garut Jabar
  • Khajuraho Temple, Candi KamaSutra di India
  • Menengok Situs Purbakala Di Pulau Kokos (Papua Barat)
  • KERAJAAN KANDIS “ATLANTIS NUSANTARA”

Labels

  • Gunung padang (4)
  • Nusantara Asal Peradaban Dunia (8)
  • Situs Percandian Muara jambi (13)
  • Terjadi Perang Nuklir Pada Zaman Prasejarah (1)
  • Wisata dunia (7)
  • candi candi di indonesia (1)
  • serba serbi (10)
  • situs percandian muata takus (5)

About

SDN 1 Sukamerang beralamat di Jl. Raya Cibatu Bandrek Kp. Bandrek, Kersamanah, Kec. Kersamanah, Kab. Garut, Jawa Barat, dengan kode pos 44189.

Web Links

  • Sdn 1 Sukamerang
  • CMS WordPress
  • Facebook
  • Twitter
  • You Tube

Follow by Email

Subsribe to get post update from this blog in your email inbox.

Copyright © SDN 1 SUKAMERANG. All rights reserved. Template by Romeltea Media