Kuil emas yang resmi berganti nama menjadi Harimandir Sahib pada maret 2005 lalu ini, mengarsir warna kebebasan memeluk suatu keyakinan, membuatkan makna dari 4 pintu masuk disetiap sisinya menggambarkan simbol selamat datang untuk semua orang tanpa memandang kasta, kelas,warna, dan kepercayaan.
Awalnya tempat sakral ini merupakan hasil sumbangan tanah dari seorang Raja Mughal Akbar pada tahun 1574, pengerjaanya konon dimonitoring oleh Guru ke 4 dan ke 5 Sikh, dan sebuah monumen seperti candipun sempurna berdiri pada tahun 1601, berbagai renovasi dan penambahan ruang menjadikannya luas seperti sekarang ini. Sesuai dengan namanya, kuil emas, maka setengah bagian atas kuil ini terbuat dari sepuhan logam emas seberat 750 kg emas murni, yang merupakan donasi terbesar dari raja-raja terdahulnya, sedangkan bagian yang lainnya sempurna terbuat dari marble.
Bebarapa ruangan suci khusus pun dibedakan dalam ruang lingkup dan fungsinya, terutama pada keunikan emas di bangunan yang disebut Harimandir, Harimandir berfungsi sebagai pusat ruangan para pengunjung yang memang datang untuk mengikuti berbagai ritual ajaran Sikh. Aksen Pietra dura seperti didinding Taj Mahal pun nampak tergelar hebat disetiap sisinya.
Selain itu ada juga yang disebut Shees Mahal, ruangan ini merupakan ruangan kaca dilantai paling atas yang memiliki atap melengkung setengah lingkaran, Kubah terbesar dari kuil ini nampak dibentuk sedemikian rupa, menyerupai kelopak bunga Lotus, yang disepuh dengan 100kg lapisan emas, dan merupakan hasil donasi dari Raja Ranjit Singh pada tahun 1830, dan yang khas dan paling banyak dihampiri adalah
Guru Granth Sahib, ruangan dimana guru besar Sikh duduk unutk membacakan setiap ayat keagamaan meraka, dan biasanya tempat ini banyak dihampiri pengunjung untuk mereka meminta berkah pada petinggi Sikh.
Sebuah bangunan bermaterial marmer putih juga difungsikan sebagai tempat tinggal para Guru Sikh, hampir setiap malam tiba anda dapat mendengarkan Holy Book dibacakan. Kesakralan kuil ini konon terpusat pada kolam suci yang mengelilingi kuil emas tersebut, ajaran mereka menyebutnya Amrit Sarovar, sebuah kolam dimana seorang calon Sikh akan dibaptis dengan melaksanakan ritual mandi di kolam tersebut, kolam ini dibangun pada tahun 1577 oleh perencanaan Guru Besar Sikh.
Sebuah museum juga terdapat disebelah ujung barat bagian komplek kuil ini. Kemudian yang menyentuh rasa kemanusiaan kita, hadir di sebuah bangunan yang disebut Guru Ka-Langar, yang merupakan pusat penyerahan dan penerimaan donasi dari berbagai kalangan dan dalam berbagai bentuk sumbangan, tercatat sumbangan yang dihasilkan mampu memberi makan pada 1000 orang pengunjung setiap harinya. Segala komplemen yang tersedia disini merupakan volunteer tanpa imbalan.
How to get there: Beberapa maskapai yang melayani penerbangan dari Jakarta-New Delhi diusung oleh Emirate dan Singapore Airlines, Air Asia yang terkenal dengan buget airlines nya pun juga tercatat melayani penerbangan menuju New Delhi, tetapi harus lebih dulu transit di Kuala Lumpur. Dari
New Delhi dilanjutkan dengan beberapa maskapai penerbangan domestik, antara lain : Air Deccan, Air India, Indian Airlines dan Jet Airways. Jasa angkutan kereta api juga dapat menjadi pilihan, diantaranya Shatabdi Express yang melayani perjalanan 2x sehari.
Where to stay: Tourist Guest House (1355 GT road), terbilang menjadi pilihan para backpacker dalam hal akomodasi, tempatnya nyaman dan bersih, dormitory seharga 150-200Rs, kamar dengan privat bathroom seharga 200-300Rs (tourist_guest_amritsar@yahoo.com). Untuk kelas menengah hingga keatas ada beberapa pilihan hotel, diantaranya Hotel Golden Tower yang terletak di Phawara Chowk, harga berkisar 450-1100Rs, (www.hotelgoldentower.com). Atau Mohan International Hotel (hotel@jla.vsnl.net.in), di jalan Albert road, harga berkisar 2200-4200Rs, hotel ini merupakan salah satu hotel terbaik di Amritsar.