Candi ini sudah diketahui sejak jaman belanda dan upaya untuk pemugaran kembali candi ini cukup sulit dikarenakan sudah banyak batu2 candi yg hilang.
Oleh masyarakat sekitar candi ini disebut juga Candi Asu ( dalam bahasa jawa Asu adalah anjing ), dikarenakan ada arca yg berbentuk binatang menyerupai seekor anjing.
Peninggalan yg tersisa :
Kondisi candi gana hanya tinggal reruntuhan batu saja, tetapi batu2 tersebut sudah dikelompokkan. Candi ini memiliki banyak relief dan arca yang berhubungan dengan binatang.